Dalam upaya mewujudkan pertanian berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang efektif, Universitas Kebun Anom secara aktif mempromosikan teknologi biokonversi menggunakan larva Black Soldier Fly (BSF) atau yang lebih dikenal dengan maggot. Kegiatan budidaya maggot tidak hanya menghasilkan sumber protein pakan ternak yang unggul, tetapi juga menyisakan legacy berupa pupuk organik padat super: Kasgot (Bekas Maggot atau Frass BSF).
Kasgot adalah sisa pakan organik yang telah dicerna dan difermentasi oleh maggot. Kandungan nutrisinya yang tinggi menjadikannya alternatif revolusioner pengganti pupuk kimia. Artikel ini akan memandu Anda, mulai dari petani hingga pegiat lingkungan, dalam langkah-langkah praktis membuat Kasgot berkualitas tinggi, sebuah praktik cerdas yang selaras dengan misi Universitas Kebun Anom.
1. Mengenal Kasgot: Kenapa Disebut Pupuk Organik Super?
Sebelum menyelami proses pembuatannya, penting untuk memahami mengapa Kasgot begitu berharga. Kasgot berbeda dari kompos biasa karena telah melalui proses biokonversi yang unik di dalam tubuh maggot.
Keunggulan Nutrisi Kasgot
Maggot BSF memiliki kemampuan luar biasa dalam mendegradasi limbah organik dan mengubahnya menjadi biomassa serta pupuk yang kaya nutrisi.
| Unsur Hara Utama | Fungsi dalam Kasgot | Perbandingan dengan Kompos Biasa |
| Nitrogen (N) | Penting untuk pertumbuhan daun dan batang. | Seringkali lebih tinggi dan lebih mudah diserap tanaman. |
| Fosfor (P) | Penting untuk perkembangan akar, bunga, dan buah. | Memiliki ketersediaan yang baik bagi tanaman. |
| Kalium (K) | Penting untuk ketahanan tanaman dan kualitas hasil panen. | Memberikan daya tahan tanaman terhadap penyakit. |
| Kalsium (Ca) & Magnesium (Mg) | Nutrisi mikro yang melengkapi kebutuhan esensial tanaman. | Kandungan mikroorganisme menguntungkan. |
Baca Juga: Penerapan Metode Pertanian Presisi oleh Mahasiswa Universitas Kebun Anom
Selain unsur hara, Kasgot juga mengandung zat pengatur tumbuh alami (Plant Growth Promoting Bacteria) yang berasal dari aktivitas mikroba selama proses biokonversi. Inilah yang membuat Kasgot efektif meningkatkan kesuburan dan struktur tanah, serta meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.
2. Persiapan: Menghasilkan Sisa Pakan Maggot Terbaik
Kasgot yang berkualitas berasal dari proses biokonversi maggot yang optimal. Jika Anda telah menjalankan budidaya maggot BSF, sisa pakan yang dihasilkan sudah merupakan bahan baku Kasgot.
A. Pastikan Pakan Maggot (Media Biokonversi) Tepat
Kasgot terbaik dihasilkan dari maggot yang diberi pakan beragam dan berkualitas. Di Universitas Kebun Anom, kami menyarankan penggunaan limbah organik seperti sisa sayuran, buah-buahan busuk, ampas tahu, atau limbah dapur yang telah difermentasi ringan.
- Hindari Limbah Berbahaya: Pastikan maggot tidak diberi limbah yang mengandung zat kimia berbahaya, deterjen, atau plastik yang dapat mencemari Kasgot.
- Kadar Air Optimal: Selama budidaya, jaga kadar air media maggot (biopond) agar tidak terlalu basah (becek) maupun terlalu kering. Kadar air ideal sekitar 60-70% akan mempercepat biokonversi dan menghasilkan frass yang lebih halus.
B. Tahap Pemisahan (Separasi) Maggot dan Kasgot
Pemisahan maggot dari Kasgot dilakukan saat maggot mencapai fase prepupa (sekitar 12-14 hari, tergantung jenis pakannya) atau saat volume sisa pakan sudah berkurang drastis.
- Pemanenan Mandiri (Migrasi): Jika Anda menggunakan desain biopond yang dilengkapi dengan ramp (bidang miring), maggot yang memasuki fase prepupa akan bermigrasi keluar secara mandiri. Sisa media di biopond itulah yang menjadi Kasgot.
- Pemanenan Manual: Jika biopond Anda tanpa ramp, lakukan pemanenan maggot secara manual. Gunakan saringan berpori besar. Angkat media dan saring. Maggot akan tertinggal, dan Kasgot akan jatuh ke bawah. Ulangi proses ini hingga sebagian besar maggot terpisah.
3. Proses Inti: Cara Praktis Mengolah Kasgot Siap Pakai
Sisa pakan maggot yang baru dipanen masih memiliki kadar air cukup tinggi dan mungkin masih mengandung sedikit larva atau telur. Untuk menjadikannya Pupuk Organik Super yang stabil dan mudah disimpan, Kasgot harus diolah lebih lanjut.
Langkah 1: Pengeringan Awal (Penjemuran)
Ini adalah langkah paling praktis. Kasgot yang sudah terpisah dijemur di bawah sinar matahari langsung.
- Tujuan: Mengurangi kadar air hingga di bawah 30% untuk mencegah pertumbuhan jamur patogen dan menghentikan proses dekomposisi.
- Teknik: Sebarkan Kasgot secara merata di atas terpal atau lantai beton. Balik secara berkala untuk memastikan pengeringan merata. Proses ini biasanya memakan waktu 1-3 hari, tergantung intensitas matahari.
Langkah 2: Pengayakan (Pemurnian Tekstur)
Setelah kering, tekstur Kasgot mungkin masih kasar atau menggumpal. Pengayakan penting untuk mendapatkan Kasgot yang homogen dan halus, mirip dengan tekstur tanah atau bubuk kasar.
- Alat: Gunakan saringan ayakan (ayakan kawat) dengan ukuran mata jaring sekitar 3-5 mm.
- Manfaat: Memisahkan sisa-sisa bahan organik yang tidak sepenuhnya terurai (seperti serat kasar atau biji-bijian yang masih utuh) dan menghasilkan produk akhir yang lebih mudah diaplikasikan pada tanaman.
Langkah 3: Fermentasi Lanjutan (Opsional, Namun Dianjurkan)
Meskipun maggot sudah melakukan fermentasi, proses pematangan lanjutan dapat meningkatkan kualitas Kasgot.
- Pematangan Dingin (Curing): Masukkan Kasgot kering yang sudah diayak ke dalam karung atau wadah tertutup. Biarkan selama 1-2 minggu di tempat teduh. Proses ini memungkinkan sisa-sisa mikroba yang menguntungkan untuk menyelesaikan siklusnya, menstabilkan unsur hara, dan memastikan Kasgot benar-benar matang sebelum digunakan.
4. Aplikasi Kasgot: Mengubah Kebun Anda Menjadi Anom
Setelah melalui tahapan praktis di atas, Kasgot siap menjadi pahlawan baru di kebun Anda.
A. Sebagai Media Tanam (Soil Amendment)
- Campurkan Kasgot dengan media tanam (tanah, sekam, atau cocopeat) dengan perbandingan 1:4 atau 1:5. Komposisi ini cocok untuk penyemaian bibit atau penanaman di pot.
B. Sebagai Pupuk Dasar dan Susulan
- Tanaman Sayuran: Berikan 50-100 gram Kasgot per tanaman sebagai pupuk dasar sebelum tanam. Untuk pupuk susulan, berikan 2-4 sendok makan setiap 2-4 minggu, ditaburkan di sekeliling pangkal batang.
- Tanaman Hias/Buah: Aplikasikan 200-500 gram Kasgot di sekitar zona akar setiap 1-3 bulan untuk memastikan pasokan nutrisi yang stabil.
Peringatan dari Universitas Kebun Anom: Karena kandungan nutrisi Kasgot yang kaya, hindari penggunaan berlebihan yang dapat menyebabkan tanaman overdosis unsur hara, terutama jika Kasgot belum sepenuhnya matang. Uji dosis kecil terlebih dahulu pada tanaman Anda.
Penutup: Siklus Berkelanjutan ala Universitas Kebun Anom
Proses pembuatan Kasgot adalah bukti nyata bahwa limbah bukanlah akhir, melainkan awal dari siklus sumber daya yang berharga. Melalui praktik biokonversi maggot BSF, Anda tidak hanya memecahkan masalah sampah organik di rumah atau lingkungan sekitar, tetapi juga menghasilkan pupuk organik super yang ramah lingkungan. Universitas Kebun Anom mengajak seluruh masyarakat untuk mengadopsi cara praktis ini, demi terwujudnya bumi yang lebih hijau, subur, dan berkelanjutan. Mulailah mengolah limbah Anda hari ini, dan saksikan keajaiban Kasgot pada tanaman Anda!
